Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 03:32:13【Resep Pembaca】061 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(794)
Artikel Terkait
- Joyland Sessions digelar November, ada L'Impératrice hingga TV Girl
- Menhan pastikan pembangunan Yonif Teritorial TP 821 berjalan baik
- BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG
- Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang
- Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor
- Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI
- Guangxi sambut era baru industri ulat sutra yang lebih cerdas
- Gaya hidup sehat dan latihan beban bantu cegah osteoporosis
- Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global
- Istana suguhkan Soto Banjar hingga mangut gindara untuk Presiden Afsel
Resep Populer
Rekomendasi

Feature: Banyak pegawai federal AS andalkan bantuan pangan

Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025

BGN wajibkan SPPG masak dengan air galon guna cegah keracunan

Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun

Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan

Menggeser pusat gravitasi ekonomi Indonesia

Hamas: Cuma 980 truk bantuan masuk Gaza sejak gencatan senjata berlaku

Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini